Selasa, 27 November 2012

KECERDASAN BERGANDA BERTEMU SLIM-N-BIL


Jika kami bertanya kepada anda siapakah dari berikut ini dapat dikatakan paling cerdas? Apa yang akan anda katakana? Apakah Michael Jordan, Picasso, Elie Wiesel, Albert Einstein, atau John Steinbeck? Pilihan sulit ya? Dapatkah anda benar-benar mengatakan bahwa salah satu dari mereka lebih cerdas daripada yang lain?

Selama bertahun-tahun, kita mengajukan pertanyaan besar mengenai siswa melalui penilaian dan perancangan pengajaran: “Secerdas apa Anda?” Akibat binet, kita pernah berfikir bahwa kecerdasan adalah kepastian pasti.
Sudah lama, kita mengukur kecerdasan melalui tes IQ, tes standardisasi, dan tes prestasi akademik. Sesuai rencana, beberapa anak akan naik kepuncak, beberapa anak akan jatuh kedasar, dan lainnya berada di tengah. Demikianlah munculnya system penilaian “Lonceng” yang terpercaya (beberapa mendapat nilai A dan E, sebagian besar mendapat nilai C)

Berkat kerja cemerlang Dr. Howard Garner, psikolog kognitif dan ko-direktur Project Zero di Universitas Harvard, kita mengalami pergeseran paradigma umum dalam cara kita memandang “Kecerdasan”, dari psikologi hingga pendidikan. Kita beranjak dari “Secerdas apa Anda? “ ke “BAGAIMANA Anda cerdas?” ini merupakan hasil perkembangan Kecerdasan berganda (Gardner, 1983). Dalam karyanya, Gardner menemukan beberapa jenis kecerdasan, tidak hanya satu yang dapat di ukur dan dijumlah sebagaimana kecerdasan IQ. Teorinya menawarkan pandangan yang lebih luas mengenai kecerdasan dan menyarankan bahwa kecerdasan adalah suatu kesinambungan yang dapat dikembangkan seumur hidup. Karya Gardner telah membuka kesempatan dan tantangan baru bagi pendidik. Kita telah mempelajari cara-cara baru untuk memudahkan pengertian mendalam dalam bisnis pendidikan melalui kecerdasan berganda (Gardner, 1991). Jadi, tak ada yang dapat menjawab pertanyaan “Siapa yang paling cerdas?” yang kita lontarkan tadi. Karena setiap orang yang disebutkan diatas cerdas dengan cara yang berbeda-beda. Gardner bahkan menulis sebuah buku yang isinya melulu perbandingan orang-orang jenius dari kecerdasan yang berbeda-beda (Gardner, 1990)

Untuk mengingat jenis kecerdasan secara mudah, kami memikirkan teman-teman kami SLIM-N-BIL. Merekalah dua orang rekan guru kita, Slim dan Bil, yang secara mental menjadi jauh lebih langsing sejak mereka menemukan multikecerdsan. Mari kita tinjau teman-teman kita satu persatu.

Spasial-Visual: berpikir dalam cerita dan gambar. Melibatkan kemampuan untuk memahami hubungan ruang dan citra mental dan secara akurat mengerti dunia visual
Menggambar, mensketsa, mencorat-coret, visualisasi, citra grafik, desain, table, seni, video, film, ilustrasi.

Linguistik-Verbal: berpikir dalam kata-kata. Mencakup kemahiran dalam berbahasa untuk berbicara, menulis, membaca, menghubungkan, dan menafsirkan.
Kata-kata, berbicara, menulis, bercerita, mendengarkan, buku, kaset, dialog, diskusi, puisi, lirik, mengeja, bhasa asing, surat, e-mail, pidato, makalah, esai.

Interpersonal: berpikir lewat komunikasi dengan orang lain. Ini mengacu pada “keterampilan manusia” dapat dengan mudah membaca, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain.
Memimpin, mengorganisasi, berinteraksi, berbagi, menyayangi, berbicara, sosialisasi, manipulasi, menjadi pendamai, permainan kelompok, klub, teman-teman, kelompok kerja sama.

Musical-Ritmik: berpikir dalam irama dan melodi. Gardner berkata, “Ada beberapa peran yang dapat diambil oleh individu-individu yang cenderung musical, dari composer avant-garde yang berusaha menciptakan idiom baru hingga pendengar belum berpengalaman yang mencoba memahami sejak anak-anak” (Gardner, 1983, h. 104).
Menyanyi, bersenandung, mengetuk-ngetuk, irama, melodi, kecepatan, warna, nada, alat music, rima.

Naturalis:berpikir dalam acuan alam. Pendatang baru dalam kecerdasan Gardner. Kecerdasan ini menyangkut pertalian seseorang dengan alam, yang dapat melihat hubungan dan pola dalam dunia alamiah dan mengidentifikasi dan berinteraksi dengan proses alam.
Jalan-jalan di alam terbuka, berinteraksi dengan binatang, pengategorian, menatap binatang, meramal cuaca, simulasi, penemuan.

Badan-Kinestetik: berpikir melalui sensasi dan gerakan fisik. Merupakan kemampuan untuk mengendalikan dan menggunakan badan fisik dengan mudah dan cekatan.
Menari, berlari, melompat, menyentuh, menciptakan, mencoba, menstimulasi, merakit/membongkar, bermain drama, permainan, indra peraba.

Intrapersonal: berpikir secara reflektif. Ini mengacu pada kesadaran reflektif mengenai perasaan dan proses pemikiran diri sendiri.
Berpikir, meditasi, bermimpi, berdiam diri, mencanangkan tujuan, refleksi, merenung, membuat jurnal, menilai diri, waktu menyendiri, proyek yang dirintis sendiri, menulis, introspeksi.

Logis-Matematis: berpikir dengan penalaran. Melibatkan pemecahan masalah secara logis dan ilmiah dan kemampuan matematis.
Bereksperimen, bertanya, menghitung, logika deduktif dan induktif, mengorganisasikan, fakta, teka-teki, scenario.

Seperti yang mungkin telah anda duga, kita semua mempunyai kekuatan dan kelemahan alami yang berbeda dalam kecerdasan berganda.
Saat membacanya, anda mungkin mengenal beberapa kecerdasan yang anda miliki. Kita juga dapat dengan mudah melihat pelajaran dan kegiatan, yang mengkhususkan kecerdasan tertentu.
S          : seni rupa, geometri, menggambar teknik.
L         : seni bahasa
I           : pembelajaran secara bekerja sama, tugas kelompok.
M        : music, paduan suara, band.
N         : pendidikan diluar ruangan dan lingkungan.
B         : olahraga
I           : jam pelajaran kosong, waktu tenang, pekerjaan rumah, bimbingan.
L         : matematika, ilmu pasti, sejarah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar